
Di tengah diskursus bahasa Indonesia yang saban hari berseliweran di media sosial antara Ivan Lanin dengan Ariel Heryanto, ada sebuah oase yang berusaha dihadirkan oleh kawan-kawan literasi di Kota Surabaya dengan berusaha menarik kembali diskursus bahasa tersebut menjadi milik kita bersama (baca: rakyat) yang terlepas dari determinasi ahli bahasa dan akademisi perguruan tinggi.
Continue reading